Minggu, 23 Desember 2007

Sejarah Desa Kepuhrejo

Telecenter "Planet" Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu dari 4 telecenter yang berdiri pada tahun 2007 atas kerjasama Bapenas-UNDP-BPDE Prop. Jatim-Dinas Infokom dan PDE Kab. Tulungagung. Telecenter "Planet" berdiri di Desa Kepuhrejo Kecamatan Ngantru.
Beberapa waktu yang lalu, pengelola telecenter bertandang ke rumah beberapa sesepuh di desa kepuhrejo untuk mencari informasi tentang sejarah dari desa Kepuhrejo.

Dari informasi tersebut diketahui bahwa sebelum dibentuk sebuah desa, wilayah Kepuhrejo masih berupa hutan belantara. Desa Kepuhrejo terbagi menjadi tiga dukuh yaitu dukuh Cakruk, dukuh Darungan dan dukuh Kepuhrejo sendiri.

Sejarah Pemberian Nama Dukuh Kepuhrejo
Seperti dijelaskan diatas semula tempat ini adalah sebuah hutan. Sebuah hutan yang banyak ditumbuhi oleh pohon Kepuh. Pada saat orang-orang ingin membangun sebuah lahan pemukiman di hutan ini mereka menemukan sebuah pohon Kepuh yang sangat besar, lebih besar dari pohon-pohon Kepuh yang lain. Oleh karena itu mereka memberi nama tempat pemukiman atau padukuhan tersebut dengan nama KEPUHREJO.

Sejarah Pemberian Nama Dukuh Cakruk
Seperti halnya dukuh Kepuhrejo, tempat ini awalnya juga berupa hutan, kemudian orang-orang membukanya menjadi lahan pemukiman. Setelah hutan tersebut menjadi pemukiman penduduk, warganya membuat rumah kecil yang mempunyai 4 kaki penyangga yang bentuknya seperti pagupon yang diletakkan di persimpangan jalan. Orang-orang desa menyebut rumah tersebut dengan nama angkring yang kegunaannya tempat menjaga keamanan dusun (pos ronda). Selain itu angkring juga digunakan untuk tempat bersantai atau tempat cangkrukan anak-anak sekitar. Oleh karena tempat cangkrukan tersebut, padukuhan ini dinamakan CAKRUK.

Sejarah Pemberian Nama Dukuh Darungan
Sejarah dukuh Darungan, kebanyakan berasal dari hal-hal yang mistik. Saat membuka hutan, dan menjadikannya sebuah pemukiman penduduk, listrik belum masuk kedesa-desa. Oleh karena itu bila malam, di padukuhan ini hanya diterangi oleh lampu minyak tanah yang redup. Suatu malam terlihat cahaya yang seakan-akan jatuh dari langit. Warga setempat menemukan sebuah makam di tempat jatuhnya sinar tersebut. Penduduk menyebut makam itu dengan nama NDARU. Tidak hanya itu saja letak keanehannya, warga juga sering mendengar suara dan wujud seekor harimau disekitar makam tersebut. Keanehan dari makam itu menimbulkan perbedaan persepsi dari warga tentang makam itu, ada yang berpendapat bahwa makam itu adalah makam seseorang yang mempunyai ilmu tinggi, tetapi ada juga yang berpendapat makam itu hanya sebagai tanda bahwa didalamnya terdapat pusaka. Dari keanehan-keanehan tersebut penduduk menyakralkan makam itu dan menamainya lagi dengan nama SINGO NDARU. Oleh karena makam tersebut terletak di padukuhan ini sehingga padukuhan ini diberi nama NDARUNGAN.

Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa setiap padukuhan di desa kepuhrejo mempunyai sejarah sendiri-sendiri begitu juga desa kepuhrejo. Awal mulanya, padukuhan-padukuhan tersebut memiliki pemimpin padukuhan sendiri-sendiri. Semua pajak dikelola sendiri oleh pemimpin padukuhan. Namun dengan system pemerintahan yang berkembang, 3 dusun ini sepakat untuk membentuk sebuah desa yang dikepalai oleh seorang kepala desa.

Dengan memiliki syarat-syarat yang cukup untuk membentuk sebuah desa maka dilakukanlah pemilihan kepala desa. Hasil dari pemilihan tersebut kepala desa yang pertama berasal dari padukuhan Ndarungan yaitu bernama MARKUM. Namun kepemimpinannya terlalu singkat sehingga belum terbentuk system desa yang memadai. Kepala desa yang kedua bernama Cokro berasal dari padukuhan Kepuhrejo. Dalam kepemimpinannya warga 3 dukuh ini sepakat untuk memberi nama desa dengan nama KEPUHREJO, nama salah satu dukuh yang membentuk desa tersebut. Letak dari balai desanya terletak di dukuh Cakruk, hal ini disebabkan karena dukuh Cakruk mempunyai area yang cukup luas dan strategis.

Nama-Nama Kepala Desa yang Pernah Menjabat di Desa Kepuhrejo dan asal dukuhan:
1. Markum => Ndarungan
2. Cokro => Kepuhrejo
3. Kartodimedjo => Cakruk
4. Ahmad => Ndarungan
5. Karmani => Ndarungan
6. Malik => Ndarungan
7. Tuwat => Ndarungan
8. Drs. Jumani => Kepuhrejo (sampai sekarang)

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Kepala desa yang pertama bukane mbah kaji umar ya, coba cek lagi datane.

Unknown mengatakan...

Salam hangat dari datsuntulungagung.com, Dealer Resmi Datsun Tulungagung
semoga yang punya blog ini diberi rizqi berlimpah sehingga bisa membeli mobil Datsun Go Panca Tulungagung atau Datsun Go+ Tulungagung
Amin

Unknown mengatakan...

Sekarang dah ganti kepala desa kepuhrejo yaitu moh turkan

Unknown mengatakan...

Yo kan bapakmu dewe to 😅

MENGENAI KAMI

Foto saya
Telecenter "Planet" Tulungagung merupakan salah satu bentuk program kemitraan UNDP-Bapenas-BPDE Prop. Jatim-Dinas Infokom dan PDE Kab. Tulungagung dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin melalui teknologi informasi dan komunukasi (TIK).

About Tulungagung

Kabupaten Tulungagung terletak 154 Km kearah barat daya dari kota Surabaya. Secara geografis kabupaten Tulungagung terletak antara 1110 43' s/d 1120 07' Bujur Timur dan 70 51' s/d 080 18' Lintang Selatan, terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, 14 kelurahan, 1830 RW dan 6239 RT. Kecamatan yang mempunyai jumlah desa terbanyak adalah kecamatan Gondang yaitu sebanyak 20 desa, sedangkan yang mempunyai jumlah desa paling sedikit adalah Kecamatan Tanggunggunung yaitu sebanyak 7 desa.Batas administrasi Kabupaten Tulungagung adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Blitar, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah barat dengan Kabupaten Trenggalek. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung adalah sebesar 1.150,41 km2 dengan rata-rata ketinggian dari permukaan laut kurang dari 500 m. Namun ada beberapa desa di Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang yang ketinggiannya diatas 500 m. Di Kabupaten Tulungagung ada 4 kecamatan yang luasnya diatas 100 km2 yaitu Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, Pagerwojo dan Sendang.

Peta Tulungagung

Peta Tulungagung